Kolase
(collage) merupakan sebuah cabang
dari seni rupa yang meliputi kegiatan menempel potongan-potongan kertas atau
material lain yang ditempelkan pada latar belakang (kertas, karton, dsb) untuk
membentuk sebuah desain atau rancangan tertentu. "Kolase" berasal dari kata dalam bahasa
Prancis “coller” yang berarti “merekatkan dengan lem”, dan merupakan cara yang
menyenangkan untuk bereksperimen dengan bermacam-macam bahan agar mendapatkan
hasil akhir yang menakjubkan.
Bermain
dengan kolase merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak karena mudah
dan tidak membosankan. Kegiatan ini dapat dilakukan sebagai selingan selain
kegiatan menggambar dan mewarnai. Kolase sangat baik untuk mengembangkan
imajinasi dan kemampuan motorik anak, terutama di usia balita atau pra sekolah
(2-4 tahun). Disamping itu, kolase banyak merangsang motorik anak, meliputi
kegiatan menggunting dan menempel potongan-potongan kertas atau material lain
yang terdapat disekitar kita, dapat juga dengan memanfaatkan barang
bekas/limbah/benda yang sudah tidak terpakai.
Beberapa
manfaat kolase bagi anak antara lain ;1. Melatih motorik halus; 2. Meningkatkan
kreativitas; 3. Melatih konsentrasi; 4. Mengenal warna; 5. Mengenal bentuk; 6.
Melatih memecahkan masalah; 7. Mengasah kecerdasan spasial; 8. Melatih
ketekunan; 9. Meningkatkan kepercayaan diri dan 10. membantu meningkatkan
kemampuan berbahasa anak dan melatih kepekaan estetis serta membangun rasa
kepedulian terhadap lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan yang berasal dari
benda-benda yang sudah tidak terpakai, seperti kertas bekas, bungkus bekas,
daun kering dsb.
Bahan-bahan
yang dapat digunakan dalam pembuatan kolase yang aman untuk anak PAUD antara
lain:
1. Serutan Kayu atau pensil; serutan kayu yang akan
digunakan harus dikeringkan dahulu agar warnanya tidak berubah. Serutan kayu
lalu dipotong potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
2. Biji-Bijian; Bahan biji-bijian bisa kita dapatkan
dari tumbuh-tumbuhan, banyak macam, bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya.
Biji-bijian ini hendaknya dikeringkan terlebih dahulu agar warna dan
penyusutannya tidak berubah lagi. Bila perlu, dapat pula disangrai/digoreng
tanpa minyak. Kita bisa memilih ukuran, warna hingga bentuk dari biji-bijian
sesuai yang kita inginkan.
3. Daun-daunan; merupakan bahan kolase yang sangat mudah
diperoleh dengan cara mengambil daun yang sudah kering/gugur. Ada banyak
pilihan bagi kita mulai dari warna, tekstur, bentuk dan juga kekuatan dari daun
itu sendiri. Disarankan untuk memilih warna daun kering yang berbeda-beda agar
dalam penyusunannya menjadi sebuah lukisan atau desain akan lebih mudah.
4. Kulit-kulitan; berasal dari kulit buah atau kulit
batang tumbuh-tumbuhan. Tidak semua kulit buah dapat dijadikan bahan kolase,
demikian pula dengan kulit batang. Kulit
buah yang dapat digunakan sebagai bahan kolase antara lain : kulit salak, kulit
kacang tanah, kulit jeruk, dan kulit rambutan. Sedangkan kulit batang yang
dapat dijadikan bahan kolase di antaranya: kulit batang rambutan, kulit pisang,
dan kelopak bambu. Semua kulit-kulitan haruslah dikeringkan dahulu sebelum
digunakan sebagai bahan kolase, lalu dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki.
5. Kertas Bekas; sebaiknya dipilih kertas yang berwarna,
misalnya kertas-kertas bekas sampul, majalah, poster-poster, kalender, kemasan
rokok atau kemasan produk-produk industri dapat pula digunakan sebagai bahan
kolase. Dalam pemakaian, kertas dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki.
6. Ampas kelapa; merupakan hasil dari limbah rumah
tangga dari buah kelapa yang diparut setelah diambil santannya, lalu ampas
kelapa diberi warna sesuai selera dan dikeringkan.
7. Cangkang telur; cangkang telur dibersihkan lalu
dikeringkan dan dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
8. Selain bahan-bahan di atas, bahan kolase bisa juga
menggunakan batu, kaca, logam, keramik, tempurung kelapa dll, tetapi untuk
keselamatan dan kenyamanan anak-anak bahan tersebut tidak direkomendasikan
untuk membuat kolase.
Unsur-unsur
rupa yang terdapat pada kolase antara lain :
1. Titik dan Bintik: titik merupakan unit unsur rupa
yang terkecil yang tidak mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedang bintik
adalah titik yang sedikit lebih besar. Unsur titik pada kolase dapat diwujudkan
dari butir-butir pasir laut. Sedang bintik dapat diwujudkan dari lada atau
biji-bijian yang berukuran kecil dan sejenisnya.
2. Garis: adalah perpanjangan dari titik yang
mempunyai ukuran panjang namun relatif tidak mempunyai lebar. Jenis garis dapat
dibedakan menjadi: garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus dan garis
spiral. Unsur garis pada kolase dapat diwujudkan dari potongan kawat, lidi,
batang korek, benang dan sebagainya.
3. Bidang: adalah unsur rupa yang terjadi karena pertemuan
beberapa garis. Bidang dapat dibedakan menjadi bidang horizontal, vertikal,
melintang. Aplikasi unsur bidang pada kolase bisa berupa bidang datar (2D) dan
bidang bervolume (3D).
4. Warna: merupakan unsur rupa yang paling penting dan
merupkan salah satu wujud keindahan yang dapat dicerap oleh indera penglihatan
manusia. Warna dibedakan menjadi warna primer, sekunder dan tertier. Unsur
warna pada kolase dapat diwujudkan dari unsur cat, pita/renda, kertas warna,
kain warna-warni dan sebagainya.
Tehnik membuat kolase: 1. Siapkan
bahan-bahan yang akan digunakan dalam membuat kolase, misalnya bahan kertas (koran,
bungkus kado), daun-daun yang sudah dikeringkan, biji-bijian, kain perca dan
lain-lain, 2. Siapkan peralatan yang akan digunakan dalam membuat kolase
seperti gunting, kertas lem dan media untuk menempel/latar belakang (kertas
atau karton), 3. Siapkan sketsa gambar pada media yang dipilih, berupa gambar
sederhana atau tergantung keinginan dan minat anak, 4.Dampingi anak dalam
melakukan kegiatan ini, terutama anak usia batita. Anak akan bersemangat saat
kita mengajari cara menggunting, dan menempel yang benar, 5. Jalinlah
komunikasi dengan anak dengan bertanya dan memancing imajinasinya sehingga
kegiatan kolase akan menjadi kegiatan yang menyenangkan serta dapat melatih
anak berbicara dan mengungkapkan ide-idenya.
Beberapa contoh hasil karya anak usia 3-4 tahun dalam bermain kolase
Domba dengan kapas dan bekatul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar